Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Bangku putih, sesi; A1 (tangis biru)

“kamu dimana? Aku udah lama menunggu disini, dibangku taman, ditempat yang kita janjikan 4 tahun yang lalu. Apakah kamu masih ingat itu? Ini udah lewat sebulan. Tapi kenapa kamu gak datang juga. Apa kamu bohong sama aku.., Dira, aku berharap kamu datang temui aku mala mini. Membawa janji yang kamu ucapkan 4 tahun lalu. Kita pasti akan berjumpa lagi.” Ucap nadira sembari menangis tersedu-sedu mengingaat semua janji dan kenangannya bersama dira, sahabat kecilnya yang kini menjadi seseorang special dihatinya, sangat special. “Nad, kita pulang yuk.. udah malam. Nggak baik malam-malam sendirian ditaman.” Kata Ricko cowok yang sudah 3 tahun mendekati nadira. “loe ngapain disini?? Udah deh, nggak usah pertanyaain lagi tentang perasaan gue. Cinta gue tu Cuma buat dira. Gue udah seringkan bilangin itu sama loe.” Bentak nadira terkejut dengan kehadiran ricko dan juga karna tak ingin diganggu saat ia tengah menangis. “ia.., gue tau. Tapi sampai kapan loe kayak gini. Dira bisa aja ngelupaiin