Refisi Cinta sejati dari Cinta



“Seandainya waktu bisa aku ulang, aku tak akan pernah memilih kau dihati ku. Karena aku tak ingin menyakiti mu. Sebelum kau merasakan sakit yang terammat dalam, lebih baik kau sakit sekarang.” Tutur gadis yang bernama Cinta Ananda Putri Fazmi yang akrap dipanggil cinda dengan ketus.
“tapi kenapa?” Tanya rama bingung dalam kepanikan.
“kau akan tau nanti setelah melihat aku ditelaga itu.”
“maksut kamu apa sih beb! Aku tu cinta banget sama kamu, kita udah lama bersama. Dan sebentar lagi aku akan melamar kamu setelah aku wisuda.” Tutur rama tak rela.
“lupakan semua impian dan kenangan mu, itu tak akan pernah terjadi. karena semua ini akan segera aku akhiri.” Ucap cinda dengan pasti lalu mematikan telvon. Ia pun tiba-tiba menangis tersedu-sedu, tak sanggup menahan air mata dan rasa sakit yang sedari tadi ditahannya. Ia melihat kebawah, sebuah telaga berada dihadapan matanya.
“cinda… apa yang akan kamu lakukan?” teriak rama dari jauh. Cinda pun melihat kehadiran rama dan memberikan sebuah senyuman ditumpahan air mata dibingkai wajahnya. Lalu melompat kedalam telaga itu.
“CINDA……” Teriak rama sembari segera berlari kearah telaga itu. Sesampainya disana, ia sudah tak dapat menemukan cinda lagi.
“CINDA….” Teriak rama sembari membuka mata dan terduduk dikasurnya. Ia melihat disekelilingnya, tubuhnya bermandikan keringat dingin, nafasnya terengah-engah. Sesaat ia menyadari tadi itu hanyalah sebuah mimpi.
“syukurlah, itu hanya mimpi” gumamnya.
***
“sayank, tau gak? Tadi malam aku mimpiin kamu. Kamu mau ninggalin aku.”
“hah, masa sih?”
“iya, kamu tu terjun kedalam telaga. Dan aku gak berhasil nyelamatin kamu, rasanya sakit banget. Untung Cuma mimpi.” Ungkap rama kepada kekasihnya siang itu, dibawah pohon taman tempat biasa mereka selalu menghabiskan waktu luang berdua sedari awal pacaran saat SMA. Namun cinda hanya terdiam dalam senyum dan lamunan sesaatnya.
“kamu kok Cuma senyum aja sih beb?” Tanya Rama bingung.
“gak papa, kamu kapan manggung diacara festival music indi?” Tanya cinda mengalihkan pembicaraan.
“em, sabtu depan. Memangnya kenapa?” Tanya rama.
“mungkin aku gak bisa datang, soalnya aku harus pergi. Jadi aku Cuma bisa bantuin kamu dengan ini.” Tutur cinda.
“apa ini? Lirik lagu!” gumam rama bingung.
“iya, itu lagu ciptaan aku buat kamu. Kamu mau ya improve lagu itu and nyanyiin saat tampil. Aku yakin kamu bakalan diterima.” Jawab cinda.
“hem, ok deh. Seminggu ini kita improve lagu kamu.”
“kita?”
“iya, kita. Ini kan lagu kamu yang buat. Jadi kamu harus bantu aku buat ngimprovenya donk. Ya kan?”
“hem.., oke deh! Ayok kita kestudio kamu.” Ajak cinda.
“kenpa harus sekarang, aku kan masih pengen tiduran dipangkuan kamu.” Tutur rama manja.
“hem.., manja.., besok aku harus pergi ngantarin bunda check up kerumah sakit.”
“hem.., iya deh.” Ucap rama sembari beranjak dari pangkuan cinda.
“beb, ini apa? Ulat!”
“aaaaAAA..” teriak cinda sembari berdiri memeluk rama. Rama pun tertawa.
“kamu kok tertawa sih yank? Kamu ngejahilin aku ya.” Tanya cinda kesel, sementara itu rama masih tertawa lucu.
“ih.. jahat!” gerutu cinda sembari menggelitik perut rama.
“aduh.. aduh.. geli beb.., hahaha.. udah.. udah.. geli.” Teriak rama sembari tertawa, tapi cinda tak memperdulikan kekasihnya yang penggeli itu. Rama pun segera berlari mencoba melepaskan diri, namun cinda segera mengejarnya dan berhasil menangkapnya.
“hahaha.., dapat. Ayo rasain lagi nih.. hahaha.. aaaa..” teriak cinda yang tiba-tiba terpeleset dan menarik tangan rama hingga rama pun terjatuh menghimpit cinda. Wajah mereka sangat dekat, hingga akhirnya cinda tak dapat mengelak dari wajah rama yang semakin dekat dan.. hem.. ya rama mengecup lembut kening cinda. Dan keduanya terhanyut dalam cinta…
***
“beb, kamu sakit? Wajah kamu pucat banget!”
“enggak, aku Cuma kurang tidur aja. Oya.., ini rekaman suara aku. Kamu bisa selesaikan improve lagunya dengan dengarin rekaman ini. Hari ini aku gak bisa lama-lama nemenin kamu. Aku ada janji sama bunda.”
“mau kemana?”
“…”
“kok diam?”
“aku mau pergi nemenin bunda kerumah temannya.” Ucap cinda sembari berbisik didalam hatinya. (“maaf sayank, aku terpaksa bohong.”)
“oke deh.., tapi jangan lupa ya tar hubungin aku. Aku masih kangen banget sama kamu.”
“iya..,” ucap cinda singkat sembari tersenyum.
“yank.., kamu kenapa sih cinta banget sama aku?” Tanya cinda mengalihkan pembicaraan.
“loh, kamu kok nanyaknya gitu sih beb! Ya jelaslah aku tu cinta banget sama kamu, kamu tu sosok yang selalu buat aku bahagia.” Tutur rama sembari memetik senar gitarnya untuk mencari kunci yang cocok untuk lagu itu.
“apa yang kamu harapin dari cinta ku?” Tanya cinda lagi tak memperdulikan ucapan rama.
“kamu kenapa sih beb?”Tanya rama yang tiba-tiba memfokuskan pandangannya kearah gadis manis itu.
“kamu jawab aja.” Tanya cinda serius.
“ok, gak banyak yang aku harapin dari kamu. Aku Cuma ingin cinta kamu hanya untuk aku dan kamu bisa selamanya mencintai aku.” Tutur rama sembari menatap kedua mata gadis yang ia cintai. Suara dari ucapan rama itu terasa terdengar sangat tulus ditelinga cinda. cinda pun tak kuat untuk tidak menangis, air mata nya tiba-tiba saja menghujani wajah cantik gadis itu.
“hey.. hey.. kamu kok nangis? Kamu kenapa? Kamu baik-baik aja kan beb?” Tanya rama yang begitu bingung melihat cinda menangis sembari memegang pipi gadis itu dengan kedua tangannya dan menatapnya dalam-dalam. cinda hanya terdiam dan segera memeluk rama. Rama yang merasa bingung dengan tingkah gadisnya, membiarkannya menangis didalam pelukannya sembari mencoba menenangkan pujaan hatinya itu.
“aku pasti akan mewujutkan keinginan kamu itu sayank.” Gumam cinda didalam hati sembari memeluk rama dengan erat.
***
“beb, gak kerasa dua hari lagi acaranya.. hem.., aku takut deh. Walaupun aku udah selesai ngimprove lagu dari kamu, tapi aku belum dapat feel nya.” Keluh rama dibalik saluran telvon.
“kok bisa gitu, kamu bayangin aja aku. Pasti kamu bisa!” ucap cinda.
“tetap aja aku gak bisa, wajah kamu tu Cuma bisa buat aku bahagia. Sementara lagu kamu sedih banget, sebenarnya lagu ini buat siapa sih? Kok liriknya kayak gini.”
“udah deh, jangan banyak nanyak. Yang penting kamu harus bawa lagu itu.” Teriak cinda marah tanpa sebab.
“kamu kok marah-marah gitu sih beb! Emanknya aku salah ya?” Tanya rama sedih.
astaga.. apa yang sudah aku katakana.” Gumam gadis itu lirih didalam hati.
“maaf sayank, hari ini aku setres banget. Besok kita bicarain lagi ya. Da” ucap cinda tergesa-gesa sembari menutup saluran telvon. Rama menelvon kembali, tapi cinda mengabaikan panggilan itu dan segera menon-aktivekan ponselnya.
“maafin aku ram, memang lebih baik kayak gini.” Gumam gadis manis itu sembari memeluk kedua kakinya dan menenggelamkan wajahnya sembari menangis.
 sementara itu dirumah rama,
“dia kenapa sih! Kenapa tiba-tiba berubah gini. Arrgghh..” ucap rama kesal. Lalu membanting ponselnya keatas tempat tidur dan focus kelirik lagu yang baru selesai diimprovenya.
……
“mi.., rama pergi dulu ya..” teriak rama dari ruang makan.
“eh…, Ram.., tunggu dulu!” teriak mami rama dari dapur.
“ada apa mi?” Tanya rama.
“kamu gak kenapa-kenapakan?” Tanya mami rama sembari memegang kedua pipi rama.
“enggak, gak kenapa-kenapa kok. Aku baik-baik aja. Ada apa sih mi? kok tiba-tiba memperlakukan aku kayak anak kecil gitu!” Tanya rama semakin bingung.
“kamu gak ada berantemkan?” Tanya mami lagi.
“ya enggaklah mi, mami kayak gak kenal aku aja. Aku mana suka berantem.” Tutur rama sembari tertawa kecil.
“terus, yang ada dibaju kamu itu apa!.” Gumam mami bingung.
“kenapa sih mi?” Tanya rama yang juga ikut bingung.
“itu, kata bik noni, dibaju kamu ada bercakan darah.” Tutur mami.
“hah, masak sih mi! mungkin itu Cuma kotoran saus aja.”
“mungkin juga ya.”
“ya udah, rama pergi dulu ya mi. bay mami” kata rama sembari mengecup kedua pipi maminya lalu beranjank pergi.
setibanya dikampus, rama meluaskan pandangannya mencari sosok gadis yang sudah hampir 5 tahun ini dicintainya.
“Cinda..” teriak rama begitu melihat pacarnya berjalan dikoridor kampus dan ia berlari kearah gadis itu.
“beb, kamu kenapa sih? Ada masalah?”Tanya rama setibanya disamping cinda.
“enggak.” Sahut cinda dengan senyum manisnya.
“trus kamu kenapa? Kok ketus banget sama aku!”
“gak papa, ayo kita masuk.” Ucap cinda sembari merangkul tangan rama dan membawanya berjalan menuju kelas.
“ada apa sih dengan dia” bisik rama didalam hati sembari melirik kearah kekasih yang ia cintai.
****
“rama.., kamu mau gak ngelakuin sesuatu buat aku?” Tanya cinda yang mulai angkat bicara setelah 20 menit hening.
“apa?” Tanya rama yang tengah asik berbaring dipangkuan cinda sambil membaca novel karya cinda.
“kamu bisa gak ngelupain aku!” Tanya cinda yang sepontan mengalihkan perhatian rama.
“kamu itu bicara apa sih beb! Aku gak ngerti deh sama pemikiran kamu. Apa sih maunya kamu, ngajak ribut aja.” Bentak rama merasa tidak nyaman dengan pertanyaan cinda itu.
“aku kan Cuma nanyak aja.” Jawab cinda lirih yang membuat rama menghela nafas dan emosinya.
“oke.., oke.. aku minta maaf. Abisnya kamu itu belakangan ini aneh banget. Kamu bilang aku harus ngelupain kamu! Ya jelaslah aku gak bisa sayang, kamu itu pacar aku dan aku cinta banget sama kamu. Aku kan udah pernah minta kamu sama orang tua kamu, dan aku juga udah bilang sama mami aku, aku bakalan ngelamar kamu setelah aku wisuda, dan itu gak lama lagi, tinggal setengah tahun lagi kok. Aku tu maunya kamu jadi milik aku buat selamanya, ngertikan!” tutur rama menjelaskan sembari menahan emosinya.
“iya aku tau, kamu Cuma ingin cinta aku hanya buat kamu kan.” Tanya cinda lemas.
“sayang.., iya maafin aku kalau aku egois. Tapi aku tu benar-benar mencintai kamu. Kamu kenapa sih! Apa kamu udah bosan sama aku! Atau kamu udah ada pacar baru?”
“enggak, aku gak ada pacar baru. Sayank, kamu bisa gak hidup tanpa aku?”
“astaga.., kamu itu kenapa sih. Terserah kamu deh. Aku mau pulang.” Bentak rama kesal, karena tak mampu menahan emosinya sedari tadi. Ia pun pergi meninggalkan cinda begitu saja ditaman kampus.
sayang, maafin aku ya. Aku sayang kamu.” Bisik cinda didalam hati sembari menangis melihat rama pergi.
***
“sayang…, maafin aku ya. Aku tadi emosi banget. Gak seharusnya aku ninggalin kamu tadi.” Ucap rama menyesal dibalik saluran telvon.
“iya, aku ngerti kok.” Jawab cinda singkat.
“makasi ya sayang. Aku sayang kamu.” Ucap rama merasa bahagia.
“ram, kamu mau nya aku mencintai kamu selamanya kan!” Tanya cinda memulai pembicaraan yang tertunda tadi sore dikampus.
“beb.., kamu kok mulai lagi sih!” keluh rama.
“please jawab!” gumam cinda yang membuat hati rama luluh.
“hem, iya. Tentu saja aku pengennya kayak gitu.”
“kalau gitu kamu harus belajar buat hidup tanpa aku.” Ucap cinda serius.
“hah, apa! Astaga.. kamu itu ada apa sih! Aku kan udah bilang, aku gak mungkin bisa hidup tanpa kamu, karena aku sayang banget sama kamu. Ngerti gak sih!” keluh rama lagi.
“gak ada yang gak bisa didunia ini, gak ada yang gak mungkin. Aku yakin kamu pasti bisa. Hukk..huk..” tutur cinda yang tiba-tiba saja batuk.
“beb, kamu kenapa? Kamu baik-baik aja kan?”Tanya rama panik.
“gak, aku gak kenapa-kenapa kok. Aku mohon sama kamu, kamu harus belajar hidup mandiri tanpa aku. Aku gak mau calon suami aku kerjanya Cuma bisa manja aja sama aku. Aku mau kamu itu mandiri kalau kamu ingin mendapatkan cinta aku untuk selamanya.” Tungkas cinda pasti sehingga membuat rama berfikir jernih.
“oke, aku akan belajar. Tapi bagaimana caranya?” respon rama serius.
“kamu gak boleh ngubungi aku selama satu hari, kamu gak boleh telvon aku, nemuin aku atau SMS aku. Gimana?” kata cinda.
“hahaha…, ternyata Cuma satu hari. Oke, kalau Cuma satu hari sih aku bisa. Itu sih gampang. Aku kira kamu bakalan bilang buat selama-lamanya, itu baru aku gak bisa. Hahahaha..” ledek rama girang. Mendengar kalimat akhir dari rama membuat cinda terdiam sesaat.
“beb.., hallo.., beb..” panggil rama karena merasa diabaikan.
“hah, iya.”
“kamu kok diam sih?” Tanya rama.
“maaf sayang, tadi aku ketiduran. Oke kalau gitu kita mulai setelah kita tutup telvon malam ini.” Tutur cinda mengalihkan perhatian.
“hah, kok cepat banget!” keluh rama.
“semakin cepat kan semakin baik. OK, aku ngantuk nih, aku tidur dulu ya..” ucap cinda sembari memutuskan saluran telvon.
“hallo…, hallo.., cin..! ah.., dasar ni anak ya!” gerutu rama sembari mencoba menelvon cinda.
“arrghh.., gak aktif. Ah.., ya sudahlah.” Gumamnya sembari melempar phonselnya keatas tempat tidur dan membanting tubuhnya keatas kasur yang empuk.
“apa gue bisa ya..” fikirnya sembari melihat kelangit langit kamar lalu mengalihkan pandangannya kearah fotonya dan cinda yang terletak dimeja belajar.
“astaga.., besok festivalnya.”teriak rama begitu melihat kearah kertas memo yang terpampang dilayar computer. Dengan segera rama berjalan menuju ruangan studio kecil disebelah kamarnya. Dan semalam suntuk ia berlatih mempersiapkan skillnya untuk hari esok.
***
“deo, loe udah cek sount gitarnyakan?” Tanya rama setibanya distudio band miliknya.
“zakhy, gimana dengan stick drum loe? Ok!, andre.., kunci bass nya udah dapetkan! Noval loe..”
“eh… stop.., loe kenapa sih jadi cerewet gini. Aneh deh gue ngeliat loe hari ini.” Ujar noval memotong ucapan rama yang baru datang dan sok-sok sibuk itu.
“iya, loe kenapa sih ram, aneh banget.” Ledek deo sembari menyunggingkan bibirnya.
“sorry bro, gue emank harus sibuk hari ini. Gue gak mau kita kalah diajang ini.” Tutur rama.
“okelah, terserah loe. Yang pasti dari tadi tu kita udah siapin semuanya disini.” Sambut zakhy.
“oke, kalau gitu kita langsung cabut aja. Ndre, biar gue yang nyetir mobilnya.” Ucap rama sembari mengambil kunci mobil andre dibangku dan beranjak keluar studio.
“astaga.. ada apa dengan dia.” Kata andre bingung dengan tingkah vokalis bandnya itu. Deo hanya mengangkat kedua bahunya sebagai symbol tidak tau saat andre melihat kearahnya. Merekapun segera beranjak dari studio membawa perlengkapan masing menuju garasi mobil.
“lama amet sih kalian, ayo buruan. Tar kita telat.”teriak rama dari dalam mobil.
“cerewet amet sih loe!” ujar noval yang hanya disambut cengiran jelek dari rama. Semua personilpun segera masuk kedalam mobil. Tanpa banyak kata, rama pun menginjak pedal gas, dan mobil melesat pergi.
sesampainya dilokasi, panggung telah riuh dengan penampilan berbagai grub band yang memberikan bercak kagum diwajah para dewan juri.
“gue gak yakin kita bakalan menang dengan lagu yang mellow kayak gini. Kenapa sih kita harus bawa lagu ini ram? Kenapa kita gak bawain lagu yang agak ngebit dikit kek. Tar yang ada dewan juri pada ngantuk. Tuh.., loe lihat aja band yang ini. Walaupun temanya putus cinta tapi ritmenya tetap semangat. Nah lagu kita malah bikin orang ngantuk.” Cerocos zakhy yang membuat rama kesal.
“eh.., jaga congor loe ya. Ini lagu dari cewek gue, dia yakin kita bakalan menang dengan lagu ini. Karena lagu ini dia buat dengan setulus hati. Lagu yang dibuat dengan hati itu gak bakalan terkalahkan, ngerti loe.” Jawab rama sinis sembari melepaskan rangkulannya dari zakhy lalu beranjak keluar gedung untuk menenangkan hatinya. Sesaat ia teringat kepada cinda, entah mengapa suasana hatinya berubah galau seketika begitu mengingat kekasihnya itu. Apa yang terjadi…
“cin, aku kangen kamu. Aku ingin tau keadaan kamu saat ini agar rasa kegalauan dihati aku bisa tenang saat aku mendengar suara kamu.”gumam rama didalam hatinya sembari melihat kearah matahari yang setengah berselimut dibalik awan hitam. Tangannya tiba-tiba mengeluarkan handphone dari saku celananya. Dengan segera ia melayangkan jari jemarinya untuk menekan tombol nomor hp cinda lalu meletakkan phonsel itu telinganya. Namun segera dimatikannya kembali.
“kalau gue nelvon dia…, sama aja gue ingkarin janji gue. itu artinya gue gak bakalan dapat cinta cinda untuk selama-lamanya.” Gumam rama dilemma sembari memperhatikan hampa kearah phonselnya.
ayo rama… kamu pasti bisa.”tiba-tiba suara cinda yang memberikan semangat dan senyum hangat untuknya terbesit diingatannya. Ia pun tersenyum dan berfikir keras..”hanya hari ini” gumamnya lalu beranjak masuk kedalam gedung. Hanya tinggal lima penampilan grub band lagi, grub band rama akan naik keatas panggung dan setelah mereka penampilan tiga grub band yang menjadi penutupan penilaian dewan juri menuju hasilnya.
“ram, loe kemana aja? Bentar lagi kita tampil nih!” kata deo begitu melihat rama masuk kegedung.
“gue cari angin bentar.”gumam rama sembari membawa gitarnya dan menuju kebelakang panggung untuk persiapan. Begitu nama grub band mereka dipanggil, tiba-tiba petir bergemuruh dan disambut tiupan angin kencang yang membawa hujan deras turun kebumi. Perasaan rama menjadi tidak karuan, ia kembali teringat akan kekasihnya.
“rama… ayo..” ajak noval yang menyadarkan rama dari lamunannya akan cinda. Mereka pun bersiap-siap diatas panggung, rama sibuk mengecek mikecrovonnya begitu juga dengan teman-teman lainnya. Begitu mereka hendak memulai penampilan mereka, rama melihat sebuah senyum dari sebuah wajah gadis yang tak asing dimatanya.
“cinda” bisiknya sembari ikut tersenyum bahagia.
“ram, loe senyum ama siapa?” Tanya andre yang mengalihkan perhatian rama.
“gue ngeliat cinda.” Jawab rama sembari tersenyum senang.
“dimana?” Tanya andre bingung.
“disit…tu… loh kok gak ada?”kata rama bingung.
“ram, dari tadi disitu tu gak ada siapa-siapa. Lagian gak mungkin cinda berdiri disitu. Itukan kolam hias buat tata panggung. Ya udah, kita mulai sekarang.” Ujar andre yang membuat rama berfikir jernih.
“iya juga ya.., hahaha.., gue ngayal kali. Seharian gak ada ngeliat cinda, gue jadi berhalusinasi sendiri.” Bisiknya sembari tersenyum malu kepada dirinya sendiri. Lirik pertama pun mulai keluar dari suara rama, begitu mulai memasuk lirik lagu yang kedua. Aliran listrik tiba-tiba mati, suasana gedung menjadi gelap. Sang MC pun menenangkan para peserta dan semua orang yang hadir didalam gedung itu, karena akan dilakukan pemasangan disel atau tenaga listrik berbahan bakal solar. Setelah hampir dua puluh menit kemudian, seorang MC naik keatas panggung dan memohon maaf yang sebesar-besarnya karena tenaga aliran listris berbahan bakar solar itu tidak mampu menampung kebutuhan kapasits listrik yang akan digunakan karena ada beberapa mesin yang rusak dan bahan bakarnya habis dan tidak mungkin dibelik dalam kondisi hujan lebat seperti ini, sehingga seluruh dewan juri sepakat untuk melanjutkan acara itu besok jam 3.00 sore.
“ram, gimana nih?” Tanya andre kepada rama.
“ya mau gimana lagi! Kita ikuti aja ketentuannya. Yok turun.” Ajak rama sembari menuruni tangga panggung yang diikuti teman-temannya.
“ram, kita langsung pulang? Hujannya lebat banget, takutnya dijalan macet atau ada pohon tumbang.” Tanya deo yang membuat rama teringat kepada kekasihnya.
“gue langsung pulang aja ya, loe kalau mau nunggu hujannya berhenti silahkan. Gue mau ketemu cinda, perasaan gue gak enak banget.” Tutur rama yang segera mencoba membelah derasnya tetesan air hujan sore itu. Namun noval segera menarik tangannya.
“loe ngerasa hal yang janggal ya? Gue juga, gue gak tau tiba-tiba kepikiran dia. Gak kayak biasanya perasaan gue kayak gini. Terakhir dia pernah curhat sama gue tentang perasaannya ke loe.” Tutur noval yang menjadi sahabat cinda sejak SMP. Mendengar pernyataan itu membuat rama terkejut dan bertanya-tanya didalam hatinya.
“memangnya dia cerita apa sama loe?”Tanya rama yang membuat suasana semakin membeku.
“ceritanya panjang, gue takut cinda kenapa-kenapa. Ndre, loe yang nyetir mobil. Kita pulang sekarang.” Ujar noval yang kemudian berjalan menuju parkiran mobil dibesmen lantai dasar yang lalu diikuti oleh ketiga personil lainnya.
“sebenarnya apa yang terjadi?”bisik rama didalam hatinya lalu mengikuti langkah ketiga temannya.
***
“ram, maaf kalau gue gak ada cerita tentang hal ini sama loe.” Kata noval begitu mobil mulai berjalan.
“apa?”Tanya rama perlahan penuh Tanya.
“empat hari yang lalu cinda main kerumah gue, dia cerita kalau dia sayang banget sama loe. Tapi dia takut buat nyakitin loe karena dia mau ninggalin loe supanya dia gak pernah nyakitin loe lagi. Tapi dia gak tau gimana caranya. Makanya dia curhat sama gue.”tutur noval sembari mengingat kejadian tu.
“gue udah saranin yang terbaik buat dia untuk tetap berada disisi loe jika dia emank benar-benar mencintai loe. Gue juga udah Tanya apa sebenarnya masalah yang menjadi pokok pemikiran dia buat ninggalin loe. Tapi dia malah nangis dan tiba-tiba…”
“tiba-tiba apa val?”Tanya rama yang semakin penasaran dengan cerita noval.
“idungnya berdarah, dia mimisan dan segera berlari pulang saat menyadari hal itu. Gue sempat sms dia buat nanyakin kondisi dia, tapi dia bilang Cuma mimisan biasa dan dia mohon supanya gue gak ngasi tau hal itu ke loe karena dia gak mau loe panic.” Tutur noval yang membuat rama semakin tidak tenang.
“val, gue mohon loe segera hubungin dia. Gue hari ini janji buat gak ngubungin dia.”pinta rama dan novalpun menurut. Segera ia mengeluarkan phonselnya lalu menghubungi cinda.
“hallo val, ada apa?”Tanya cinda.
“hay nda…, loe lagi apa?”Tanya noval mencoba menetralkan ketakutan difikiran vokalisnya.
“gue lagi nulis kayak biasanya. Kenapa? Tumben loe nelvon gue.” jawab cinda.
“gak papa, gue Cuma mau sampaikan pesan rama aja. Hari ini kita gak jadi tampil, jadinya besok sore.”
“oh ya, kok bisa? Tapi besok loe semua harus pada nampil ya apapun yang terjadi. gue yakin loe semua pasti menang and masuk dapur rekaman. Oke. Eh val.., gue ada urusan nih. Daa…”
“tapi nda loe gak kenapa-napakan?”Tanya noval yang keburu tak terjawab karena saluran telvon telah terputus. Noval segera mencoba menelvon cinda, namun jaringan sibuk dan terakhir nomornya tidak aktif. Noval hanya mengerutkan keningnya sembari melihat kearah phonsel lalu melirik kearah rama.
“gima ram?”Tanya noval bingung.
“udah, gak papa. Yang penting gue udah denger suara dia dan dia gak apa-apa. Mungkin kemarin dia mimisan karena emank kecapekan aja sering begadang nyelesaiin novelnya.” Kata rama sembari tersenyum tenang. Dan suasana pun menghening sejenak sebelum akhirnya sang perusuh zakhy beraksi meledek deo dengan pacar barunya sehingga suasana mobil kembali ramai. Dan suasana jalanan macet pun tak menjadi masalah bagi mereka.
++
malam yang dingin begitu mencengkram disetiap sudut kota begitu pula dengan suasana dikamar rama. Malam ini setelah pukul 8.00 malam, ia baru tiba dirumah akibat macet panjang yang ia lalui bersama personil bandnya. Setelah selesai mandi, makan malam dan kini ia menikmati secangkir kopi mocca hangat dingannya sembari merasakan dinginnya suasana malam ini. Hujan deras tadi sore kini masih menyisakan rintikan lembutnya untuk menemani penduduk kota tertidur. Pukul 10.00 malam, seluruh penghuni rumah telah tertidur pulas. Namun rama masih saja berdiri dikoridor kamarnya ditemani secangkir kopi mocca yang sedari tadi terus ditambahnya kedalam mug berukuran sedang itu. Entah mengapa didalam fikirannya hanya tertuju kepada cinda. Rasa rindu yang meluap, pembicaraan yang ingin dia lakukan, dan sejuta suara yang ingin ia dengar dari mulut gadisnya itu. Sejenak ia tersenyum begitu mengingat wajah cinda saat bersamanya, melakukan berbagai aktivitas berdua membuatnya mengerti dan menyadari bahwa gadis itu begitu berharga untuknya. Gadis yang polos, ramah, lembut, baik, jujur, pemaaf, sabar, dan menerima dia apa adanya meski terkadang rama pergi meninggalkannya sendiri disaat sedang emosi. Tapi cinda masih bisa menerima rama kembali disisinya. Rama sangat bersyukur tuhan telah member anugrah terindah itu untuknya.
“tuhan.., thanks. Cinta Ananda Putri Fazmi itu memang anugrah terindah dari mu. Bukan, salah. Dia yang terindah. Yang sangat indah. Jadikan dia cinta sejatu ya tuhan. Dalam hidup dan mati ku. Selamanya cinta itu hanya untuk ku. Because I will always love him.”ujar rama sembari tersenyum malu karena telah menceritakan perasaannya kepada tuhan.
“cinda…, kamu lagi ngapainya beib? Biasanya malam-malam gini aku pasti bakalan gangguin tidur kamu atau gangguin kamu sedang nulis novel. Aku kangen sama kamu.”gumam rama sembari tersenyum. Ia pun mengeluarkan phonselnya dari saku celananya. Sejenak melihat fotonya dan cinda dilayar phonsel lalu mencoba menghubungi cinda. Namun dia mengurungkan niatnya itu.
“ah…., nanggung. Bentar lagi juga udah pergantian hari. Dua jam lagi kok, dan cinda akan jadi milik gue buat selama-lamanya.”gumam rama sembari tersenyum dan membelai lembut foto cinda dilayar phonselnya. Menunggu dan menunggu waktu pergantian malam ini sendiri, rama merasa sedikit gerah karena baginya menunggu waktu dua jam itu terasa sangat lama. Ia tak sabar ingin segera menghubungi kekasihnya usai pergantian hari ini.
“ya ampun.., kenapa lama banget ya rasanya. Hati gue jadi gelisah gini.” kata rama lalu berdiri masuk kedalam kamarnya untuk mengambil sweeter dan menambah secangkir kopi karena suhu dikoridor sangat dingin. Ia segera kembali ketempat duduknya dikoridor kamar dan melirik sejenak kearah jam tangannya. Tiba-tiba lonceng kompleks berdenteng 11 kali. Itu artinya waktu malam ini sudah menunjukkan pukul 11.00 malam.
“satu jam lagi.”sahut rama. Namun entah kenapa kini rasa hatinya kian gelisah. Ia mencoba mengalihkan perhatian dan perasaannya kepada game yang tersedia diphonsel. Hingga tak terasa haripun telah berganti. Lonceng kompleks kini telah berdenteng 12 kali.
“udah jam 00.00” gumam rama bahagia. Ia pun segera menutup aplikasi permainan diphonselnya lalu menekan tombol angka lalu menghubungi nomor itu. Tersambung, namun tak ada jawaban hingga ia pun mencoba menghubungi nomor itu berulang kali. Namun hasilnya nihil, ia pun segera mengirim pesan singkat kenomor itu.
“beib, ini udah pergantian hari. Masa aku belum boleh juga ngubungi kamu. Ayo donk, angkat telvonnya.” Rama pun mencoba menghubungi nomor itu lagi, namun hasilnya tetap sama. Ia pun mulai berfikir secara logika.
“apa cinda udah tidur ya?”bisiknya didalam hati. Lalu mengangguk sendiri menyatakan setuju dengan pemikirannya.
“iya, mungkin dia sudah tidur. Besok pagi-pagi aja aku jemput dia dirumahnya.”gumam rama sembari berdiri dan masuk kedalam kamar lalu menghempaskan tubuhnya keatas bad empuk disana. Dan dengan gampang ia tertidur pulas karena waktu yang memang sudah sangat larut.
++
“ram, kalau aku pergi kamu harus berjanji ya. Kamu harus jadi orang yang kuat. Ok”
“memangnya kamu mau kemana?”
“aku mau pergi menemui sang pencipta dan meminta kepadanya agar aku hanya mencintai kamu dan tercipta untuk mu”
“hahaha… kamu lebai. Bisa aja.”
“aku serius sayank… siapa juga lagi yang lebay.”
“udah deh gak usah ngebahas itu, cin… aku .. aku cinta kamu.” Ujar cowok berparas tampan itu sembari mendekatkan wajahnya kewajah gadis yang tersenyum malu dihadapannya.
“hey…. Hey… kamu mau ngapain.. eh.. sadar…. Bangun…” teriak mami rama sembari menepuk-nepuk pipi rama hingga ia tersadar dari mimpinya.
“aduh.., mami, sakit tau.” keluh rama sembari mengelus pipinya yang memerah akibat tepukan tangan mami kewajahnya.
“ya abisnya bibir kamu itu monyong-monyong gitu. mimpi apa kamu? Pasti mimpi mau cium cinda lagi ya?” Tanya mami yang membuat rama menjadi salah tingkah.
“ah.., mami tau aja. Hahaha…” jawab rama sembari mencubit pipi maminya.
“ye… dasar anak muda. Ya udah mandi sana, udah jam 8.00 ini. Kamu mau kekampus jam berapa lagi?”
“iya deh mam, pagi-pagi udah bawel aja.” Ledek rama.
“kamu itu ya…”kata mami sembari menjewer kuping anak kesayangannya.
“eh., iya mam.., ampun.. ampun..” keluh rama sembari mencoba melepaskan diri dan begitu berhasil, ia pun segera lari masuk kedalam kamar mandi. Mami pun hanya mengomel-ngomel sembari keluar dari kamar. Setengah jam kemudian rama telah selesai berbenah diri dan kini telah tiba didepan rumah cinda. Dia segera mengetuk pintu rumah pujaannya itu, hingga beberapa menit kemudian seorang pembantu membuka pintu itu.
“bik, cindanya ada?”Tanya rama.
“ada mas, tapi dari subuh tadi bibik ketok-ketok pintu kamarnya dia gak nyahut. Biasanya dia dipanggil aja udah bangun. Mana pintunya terkunci lagi. Bapak sama ibuk lagi diluar negeri.”tutur bibik itu.
“masa sih bik, ya udah kalau gitu coba saya yang buka pintunya ya.” kata rama sembari masuk kedalam rumah dan menuju lantai atas dimana kamar cinda berada.
“beib… ini aku. Kamu udah bangun belum?”Tanya rama sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar itu, namun tak jua ada suara.
“udah dari tadi bibik ketok-ketok mas, tapi gak ada yang nyahut. Bibik takut terjadi sesuatu sama non cinda mas.” Tutur bibik itu khawatir. Tanpa banyak fikir, rama segera mendobrak pintu itu dengan sekuat tenaganya dan pintu pun terbuka lebar. Betapa terkejutnya ia saat melihat gadis yang ia cintai tergeletak dilantai dibawah meja belajar.
“CINDA… SAYANG…,”panggil rama sembari berlari kearah cinda dan mendapati wajah pucat dan darah mengalir dari hidung hingga membanjiri lantai disekitarnya.
“CINDA.., KAMU KENAPA? SAYANG… SAYANG..”teriak rama yang mencoba membangunkan kekasihnya.
“BIK, CEPAT PANGGIL AMBULANCE”perintah rama kepada bibik lalu kembali membangunkan cinda. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang tergenggam lemas ditangan kiri cinda. Rama segera mengambil kertas itu, membuka lalu membaca tulisan itu perlahan.
 “Dear Rama, Pangeran putih yang memberikan kesejukan dihatiku.
 ram, thanks ya kamu udah hadir didalam hidup ku. Aku sangat bersyukur bisa memiliki pacar seperti kamu. Ow iya, bentar lagi pergantian hari, setelah pergantian hari ini. Jika tuhan mengkehendakinya, aku pasti akan menjadi cinta sejati kamu seperti apa yang kamu inginkan. Etz…, salah. Bukan kamu aja, aku juga loh. Aku selalu memohon kepada tuhan agar aku bisa mengkabulkan setiap permohonan kamu. Aku sangat mencintai kamu, aku ingin kamu menjadi cinta yang terakhir dihidup ku. Ram, entah mengapa aku merasa waktu ku tak banyak lagi untuk menuliskan semua ungkapan rasa sayang ku ke kamu. tapi, melalu lirik lagu yang aku kasih itu…. Sejujurnya itu ungkapan perasaan aku untuk kamu. Ram, ternyata benar. Aku tak punya banyak waktu lagi… rasa sakit ini semakin membuat ku tak berdaya untuk tetap bertahan disisi mu.
TENG… TEPAT JAM 12.00 MALAM ^_^
SAYANK… KAMU BERHASIL. KAMU BERHASIL SAYANK, KAMU AKAN JADI CINTA SEJATI KU. AKU AKAN MENCINTAI KAMU SELAMA-LAMANYA DAN TAK AKAN PERNAH ADA YANG LAIN. ^_~ RAMA.., I LOVE YOU. INGAT, AKU SELALU ADA DIHATI KAMU. ^_^
seandainya tuhan memberikan ku banyak waktu untuk bersama kamu, aku pasti akan melakukan yang terbaik untuk mu. Tapi maaf.., aku udah gak kuat lagi…”
Usai membaca surat itu, rama segera mengecek denyut nadi kekasihnya itu. Namun apa yang ternyadi, dia tak bisa menemukan denyut nadi dipergelangan tangan kekasihnya. Ia pun mencoba merasakan hembusan nafas dari hidung gadis itu, namun tetap tak terasa apa pun. Lalu ia segera merekatkan telinganya kearah jantung gadis itu, dan tak ada yang dapat ia dengar. Hingga ia pun menyadari, semuanya telah berakhir.
“ENGGAK…, INI SEMUA GAK BENAR. CINDA.., SAYANK… AYOO BANGUN. KAMU JANGAN BERCANDA GINI, AKU TAU KAMU CUMA NGERJAIN AKU KAN. SAYANK…, AYO BANGUN.” Teriak rama sembari menenangkan otaknya dan menyakini semua yang terjadi itu tidak benar. Tiba-tiba noval muncul dari pintu kamar cinda begitu ia mendengar suara gaduh dari sebelah rumahnya itu.
“rama…, cinda kenapa?” Tanya noval yang segera masuk kedalam kamar.
“val, coba loe cek. Loe kan mahasiswa kedokteran. Jadi cinda gak bisa berakting didepan loe. Dia pasti ketauan kalau dia Cuma pura-pura. Ayo val, cek dia.”perintah rama hampir setengah gila. Noval pun segera mengecek denyut nadi, jantung, nafas, dan mata cinda. Setelah selesai, ia pun tertunduk lemas sembari menggelengkan kepalanya lalu memegang pundak temannya.
“ram, cinda sudah gak ada.”tutur noval turut menyesal dengan apa yang terjadi.
“hahaha…, loe bercandakan val. Ayo val, cek lagi. Gue yakin cinda itu Cuma acting sama kita.” perintah rama tidak karuan. Ia memang sudah seperti orang gila yang tak percaya oleh takdir. Hingga noval menampar wajahnya dan dia pun terdiam sesaat.
“ram…., sadar. Cinda itu udah gak ada. Dia udah tenang disana, seharusnya loe bisa buat dia semakin tenang. Buka mata loe, benarkan apa yang gue takutin semalam. Pasti ada sesuatu yang gak beres sama cinda.” Caci noval penuh emosi mencoba menyadarkan temannya itu dengan kenyataan yang ada. Rama pun tertunduk lemas, segera memeluk erat tubuh kekasihnya itu. Dan ia pun mulai menangis tersedu-sedu begitu ion positif telah mengalir diotaknya, menyadari fakta yang terlihat didepan matanya.
“ram, kita harus ikhlasin dia. Gue keluar bentar ya, gue mau hubungi tante dan om.” Kata noval pelan sembari menepuk pelan pundak rama lalu beranjak keluar kamar. Sementara itu rama hanya terdiam menangisi kepergian pujaan hatinya. Sembari meratap dan membelai lembut wajah dan rambut gadis itu.
“CINDA………” Teriak rama yang menghilangkan kesunyian dikamar itu yang disambut gemuruh Guntur yang diiringi derasnya hempasan tetesan air hujan yang menambah kepiluan dihati rama.
***
“ram…, kita semua tau loe sangat terluka. Tapi gue Cuma mau ngingetin loe, pesan terakhir cinda adalah kita harus manggung sore ini walau apapun yang terjadi. tapi kita semua gak memaksa kok.”ujar noval.
“sorry, tinggalin gue sendiri. Gue masih mau disini.”ucap rama lemah. Dan semua personilpun mengangguk mengerti.
“oke, kita semua nunggu loe dilokasi festival. Gue ngarapin banget kehadiran loe buat ngabulin permintaan cinda yang terakhir ditelvon itu.” Kata noval lalu menepuk-nepuk pundak temannya dan beranjak pergi bersama personil lainnya meninggalkan rama sendirian dipemakaman. Siang ini tepatnya jam 2.00, cinda telah dimakamkan. Tanah pusara yang masih basah akibat rintikan hujan yang belum kian mereda yang menambah kepiluan dihati rama. Tak ada lagi orang disana selain rama yang masih terpana melihat kearah batu nisan yang sedari tadi tak henti-henti dipegangnya.
“cinda itu sudah lama mengidap penyakit leukemia. Hanya saja dia tidak pernah menerima saran saya untuk melakukan kemotrapi. cinda itu tidak mau melakukan kemotrapi karena dia takut rambutnya gugur dan kamu mulai memperlakukannya seperti orang lemah. Atau dia takut kamu malah pergi meninggalkan dia, jadi dia berfikir dari pada kamu yang pergi meninggalkan dia, lebih baik dia yang pergi meninggalkan kamu karena dia sangat mencintai kamu.”tutur dokter dan bunda cinda yang masih terniang ditelinga rama. Pandangan rama mulai mengosong, ia kembali teringat kemasa saat-saat ia dan cinda selalu bercanda. Tiba-tiba ia pun teringat tentang perkataan noval saat cinda mimisan dan ia kembali ingat saat maminya bertanya masalah bercak noda merah dibaju kemeja saat dimana cinda menangis dibahunya. Ia merasa mulai jenuh dan begitu bodoh tak menyadari semua yang terjadi terhadap kekasihnya. Padahal waktu itu ia juga pernah melihat cinda mimisan saat turun dari mobil ketika ia mengantarnya pulang.
“CINDA…..” teriak rama yang mewakili rasa sesak didadanya.
“maafin aku yang selama ini terlalu egois, maafin aku yang tidak peka terhadap perasaan kamu, maafin aku yang terlalu cuek dengan masalah kamu, maafin aku yang dulu pernah menyia-nyiakan kamu hingga menggoreskan luka dihatimu yang masih kau berikan maaf itu untuk ku. Maafin aku cinda.. maafin aku. Seharusnya kamu bilang semua ini sama aku… aku gak mungkin ninggalin kamu, aku pasti akan memberikan kenangan yang terbaik untuk kamu. Cinda…” ungkap rama tak mampu menahan semua rasa yang kini meluap. Ia tertatih, tenggelam dalam kesedihan yang belum sanggup ia lepaskan begitu saja. Semua fakta ini terasa berat baginya.
“hay anak muda…,” sapa seorang peria tua berjubah hitam dibelakangnya. Rama pun menoleh kearah pria itu, memperhatikan pria itu dengan wajah kusutnya.
“apakah pantas kamu menangisi orang yang tak mungkin akan kembali hanya dengan air mata mu itu? Pulang lah, dia akan merasa tenang jika kau melakukan yang terbaik untuk diri mu.” kata pria tua itu lalu berjalan perlahan menelusuri pemakaman. Rama hanya terdiam dan mengalihkan perhatiannya pada nisan cinda. Tiba-tiba ia mendengar suara cinda dari jauh. Ia pun segera berdiri dan mencari sumber suara itu.
“cinda…” sahut rama yang melihat sosok kekasihnya mengenakan gaun putih disudut pintu pemakaman yang tak jauh dari pria tua tadi. Rama segera berlari menghampiri cinda, namun kakinya tersandung dan ia terjatuh. Saat ia menoleh kearah sudut pintu gerbang pemakaman, ia tak melihat siapapun disitu. Tidak ada cinda ataupun pria tua tadi. Mereka menghilang, rama memanggil cinda berkali-kali, namun tak ada satu orang pun disitu. Rama segera berlari keluar pemakaman mencoba menemukan sosok kekasihnya. Namun dia tak dapat menemukan siapa pun selain maminya yang memujuknya dan membawanya pulang kerumah.
****
“sayank…, ayo buka pintunya.” panggil mami rama dari depan pintu kamar, namun rama masih saja tak menyahut. Sudah hampir setengah jam rama mengurung diri selepas pulang dari pemakaman. Ia pun terduduk ditengah badnya sembari memeluk kedua kakinya meletakkan dagu panjangnya diatas kedua lutut besar itu. Matanya yang meratap hampa tiba-tiba teralihkan kearah remot DVD player yang hampir seminggu ini tak tersentuh olehnya setelah terakhir ia dan cinda mendengarkan lagu supernova; (sayang) dari DVD itu. Ia pun segera meraih remot itu dan segera menghidupkan DVD player itu. Alunan suara music mulai terdengar, perlahan lirik demi lirik pun terungkap dari suara vokalis, rama mulai merasakan kepiluan terdalam dari lubuk hatinya. Kekosongan yang kini kian membuatnya gila, kerinduan dan kesedihan yang tak sanggup untuk dibendungnya sendiri.
“cinda…” “cinda..” sepatah dua patah nama pun tersebut dari bibirnya yang kini membuat nafasnya terengah-engah menahan rasa sesak dihatinya. Air mata mulai membasahi wajahnya, perlahan ia mulai terjatuh keatas bantal. Memeluk dan meremas erat bantal itu dengan kedua telapak tangannya. Entah mengapa tiba-tiba ia merasakan ketenangan saat ada yang seperti membelai lembut kepalanya, hingga ia pun tertidur pulas.
++
“sayank.., sayank..”
“cinda.., kamu kemana aja? Aku kangen sama kamu. Please jangan ninggalin aku kayak gini.”
“sayank, aku gak ninggalin kamu kok. Aku kan selalu ada dihati kamu, yang mati itukan jiwa ku. Bukan cinta ku. Aku udah nepatin janji aku kekamu. Nah sekarang kamu yang harus nepatin janji kamu. Kamu harus pergi kefestival itu, kemarin kamu bilang kamu gak dapet feelnya kan. Nah sekarang kamu udah dapatkan feel itu. Ayo.., kamu harus semangat.”
“tapi kenapa harus dengan cara seperti ini?”
“sayank, percaya atau enggak. Tuhan itu sudah menetapkan semuanya untuk kita. Inilah takdir yang harus kita jalani. Sekarang tinggal kamu aja yang menjalani semua ini, tenang, aku selalu ada dihati kamu kok. Kalau aku bisa memilih, aku pasti akan ada dikehidupan kamu untuk selama-lamanya. Tapi maaf, aku hanya manusia biasa yang tak bisa menentang kehendang tuhan. Ingat ya, jangan sedih lagi, kalau kamu sedih aku juga ikut sedih. Tapi kalau kamu senyum aku juga akan tersenyum dan tenang dialam sana meski aku tau hati kamu berbanding terbalik dengan perasaan dari raut wajah kamu. Tapi kamu harus tegar ya, semangat. Aku bangga punya pacar seperti kamu. Rama, aku sayang kamu.”
“aku juga.” Gumam rama sembari membalas senyuman dari cinda dan memeluknya erat. Sesaat itu juga ia pun terjaga dari mimpinya. Ia segera duduk lalu membuka pintu lemari, mengambil jaket basball hitam dan celana jeans hitam lalu memakainya dan terakhir sepatu kanvas putih yang diberikan cinda saat ia ulang tahun ditahun ini. Setelah itu ia menyambar handphone dan kunci mobil dimeja bopet depan pintu kamar lalu segera keluar menuruni anak tangga menuju mobil silvernya diteras depan rumah dan melesat laju meninggalkan halaman rumah.
“cinda… aku sayang kamu. Sangat sayang, akan aku dengarkan lantunan suara merduku dari lagu ciptaan kamu. Aku janji!” bisik rama sembari memfokuskan diri menyetir mobil.
***
“kira-kira rama datang gak ya?” Tanya deo kepada noval.
“gue takut dia gak datang nih!” kata zakhy.
“gue yakin dia pasti datang. Ini menyangkut pesan atau permintaan terakhir dari cinda.” Jawab noval.
“gue juga berharap gitu.”sahut andre ikut berharap.
“bentar lagi giliran kita nih, MC nya udah kasi dispensasi tanpa sepengetahuan juri. Itu karena gue kenal sama MC nya.” Kata zakhy mulai menambah kecemasan difikiran masing-masing personil. Tiba-tiba sang MC pun datang menghampiri  mereka.
“khy, gimana? Gue udah gak bisa ngundurin jadwal tampil band loe. Dewan juri udah pada nanyakin band loe yang terakhir nampil kemarin soalnya.” Tutur Redo sang MC.
“em…, gini do. Vokalis kita…”
“jadi, band kita jadi kok nampil. Kapan? Habis penampilan band yang ini ya?” Tanya rama yang memotong pembicaraan redo dan zakhy dengan nafas yang terengah-engah begitu ia tiba disana.
“ya Allah ram, loe bikin kaget gue aja.” Kata deo yang mengontrol nafasnya akibat kehadiran rama yang membuat mereka kaget.
“oke, kalau gitu loe semua siap-siap dibelakang panggung ya.” Kata redo lalu pergi meninggalkan mereka.
“ram, loe yakin?” Tanya andre yang memegang bahu rama dari belakang.
“iya, gue yakin.”kata rama sembari menganggukan kepalanya lalu melangkah kearah belakang panggung. Sesaat keempat personil terdiam sejenak melihat rama yang pergi menjauh, lalu mereka tersenyum dan bersyukur rama bisa mengatasi perasaannya meski mereka tau. jauh didalam hati rama, ia masih dalam keadaan berkabung atas kepergian kekasihnya. Mereka pun mengikuti langkah rama. Tiba-tiba suara Redo, sang MC pun terdengar memenuhi setiap sudut ruangan dan para personil band secoundfive pun menaiki panggung.
“selamat sore, kita bakalan bawakin dua lagu. Lagu pertama lagu ciptaan dari seseorang yang special banget dihati gue. dan ini permintaan terakhir dari dia. Lalu lagu kedua dari supernova, sayang. Yang tadi baru terbesit diotak gue saat gue lagi mencoba meluapkan perasaan gue dan lagu ini untuk membalas dari lagu ciptaan seseorang yang special itu. CINDA…, lagu ini gue nyanyiin special buat loe.” Kata rama dan dia pun mulai memetikan senar gitarnya dan mengeluarkan suaranya.
SECOUND CIVIL – CINTA SEJATI
tak pernah ku bayangkan, kukan memilihmu seperti ini.
tak mampu ku sembunyikan, semua yang ku rasakan.
ku mengerti hidup ku, tak kan ada yang abadi dalam kisah ku, namun..
sepanjang hidup ku, ku mencintai mu,
tak kan pernah ada cinta setulus hati ku
biarlah diri ku selalu menjaga mu
tuhan tolong jadikan dia cinta sejati ku
tuhan tolong jadikan dia, jadikan dia, cinta sejati ku
_
tak mampu ku sembunyikan, semua yang ku rasakan
ku mengerti hidup ku, tak kan ada yang abadi dalam kisah ku ,namun..
 sepanjang hidup ku, ku mencintai mu
tak kan pernah ada cinta setulus hati ku
biarlah diri ku selalu menjaga mu
tuhan jadikan dia cinta sejati ku
tuhan tolong jadikan dia, jadikan dia, cinta sejati ku_
._
Dengan mu, ku rasakan indahnya hidup ku
ku mohon jangan pernah kau coba tuk berlari dari hidup ku
.__
sepanjang hidup ku, ku mencintai mu
tak kan pernah ada cinta setulus hati ku
biarlah diri ku selalu menjaga mu
tuhan jadikan dia cinta sejati ku
tuhan tolong jadikan dia, jadikan dia, cinta sejati ku_._._

SUPERNOVA; SAYANG.
Kamu, telah mengisi lubuk hati ku
jauh dalam relung ku, pernah kah kau merasakannya
cinta, kini hanya engkau yang bisa membuat ku merasa bahagia
apa kau pun merasakannya dan memeluknya..
_
“ku menangis tertahan, ingat kau tak lagi bersama ku
ku teriris terdiam, berharap kebahagiaan datang”
_Sayang, mungkinkah kau akan menunggu
ku menjemput cinta yang pernah ada dihati mu…
ku menangis tertahan, ingat kau tak lagi bersama ku
ku teriris terdiam, berharap kebahagian datang
_
ho….hu..woooOOO..
ku menangis tertahan, ingat kau tak lagi bersama ku
ku teriris terdiam, berharap kebahagian datang….
“weeeesssttt… gilak.. keren banget!” gema redo sembari menaiki panggung setelah penampilan dari band rama usai yang disambut tepuk tangan yang meriah dari anggota band lain dan para penonton serta dewan juri yang langsung berdiri begitu nada terakhir berbunyi.
“gue yakin, band loe pasti bakalan menang. Liat aja, para dewan juri langsung berdiri dan juga ikut memberikan tepuk tangan.” tambah redo setelah berdiri disamping rama.
“gue berharapnya juga gitu.”jawab rama singkat sembari mencoba tersenyum.
“oi ya, guaiss. Hari ini rama, vokalis band secounfive tengah dalam keadaan berkabung. Kita semua disini turut berduka cita atas kepergian cewek loe yang kembali kepangkuan tuhan dan baru selesai dikebumikan tadi siang pukul dua ya ram?”
“iya, makasi banget.” jawab rama singkat mencoba menenangkan diri.
“itu gimana sih ceritanya ram? Cewek loe meninggal karena apa, sakit?” Tanya redo mencoba mengajak rama bicara.
“iya, dia terkena penyakit leukemia stadion akhir. Tapi dia gak pernah mengeluh sedikitpun atau kasih tau tentang penyakit itu karena dia…. Dia sayang banget sama gue dan… dia mau gue jadi cinta sejati dia, cinta terakhir dalam hidupnya. Makanya dia gak mau mengikuti kemotrapi dan akhirnya pergi begitu aja ninggalin gue…. gue..” tutur rama terbata-bata tak mampu menahan segala rasa didalam hatinya.
“sabar ram, semua ini sudah menjadi takdir tuhan. gue salut sama loe, walau pun loe dalam keadaan berkabung seperti ini. Loe masih mau nampil diacara kita.”
“itu karena permintaan terakhir dari dia, lagu itu ciptaan dia.” Tutur rama dengan mata bekaca-kaca.
“wah…, gue salut sama cewek loe. oke, kita beri tepuk tangan yang meriah buat secoundfive.” Kata redo yang disambut tepuk tangan dari penonton. Sementara itu rama hanya terdiam sembari melihat kesetiap sudut ruangan gedung. Tiba-tiba pandangannya terhenti diujung ruangan. Ia melihat sosok seorang gadis yang ia cintai tengah berdiri bersama senyuman dan wajah bahagia yang terpancar dari gadis itu.
“cinda…” gumam rama. Namun pandangannya terganggu setelah seseorang mengalihkan perhatiannya. Rama pun kembali melihat kearah cinda berdiri, namun gadis itu sudah tak ada lagi disitu. Dengan segera ia menyadari.. gadis itu telah pergi membawa senyum kebahagiaannya. Dengan perlahan rama pun mencoba tersenyum untuk kebahagian cinda disana. Cinda yang selalu ia cintai walau apa pun yang terjadi.
***
Suasana taman sore ini sangat sunyi, karena hawa dingin akibat rerumputan dan pepohonan yang masih basah akibat hujan yang baru saja reda. Terlihat rama menelusuri taman perlahan lahan. Menikmati hawa dingin disekitarnya bersama kedamaian yang ia rasakan saat bersama cinda ditaman ini. Ia terduduk dibangku taman yang menghadap kearah danau. Memandang lepas kearah langit yang dihiasi oleh warna warni lengkungan sang pelangi. Sejenak ia tersenyum saat melihat bayangan wajah cinda terduduk diatas pelangi itu sembari tersenyum dan melambaikan tangannya bak layaknya bidadari. Ia pun segera beranjak dari duduknya dan segera berlari menuju mobil dan pergi kepemakaman cinda. Dengan terengah – engah rama menghampiri makan dan memegang nisan itu sembari tersenyum.
“Sekarang aku tau sayang…, arti pelangi setelah hujan hari ini. Karena tuhan masih sayang sama aku karena telah mengizinkan aku mengenal dan mencintai serta mendapatkan cinta sejati dari wanita secantik dan sebaik kamu. Terima kasih atas lagu yang membuat aku meraih sukses untuk hari ini. Tapi itu semua gak ada artinya buat aku jika kamu gak ada disini. Cinda…” ucap rama yang tiba-tiba semakin lirih. Ia sangat merindukan kehadiran sosok kekasihnya itu. Ia pun memeluk batu nisan itu dan tertidur diatasnya.
“rama.., sayank…” panggil seorang gadis dengan lembut. Sehingga membuat rama terjaga dari tidurnya.
“cinda..,”gumam rama setelah melihat siapa yang ada dihadapannya. Ia pun segera memeluk gadis itu erat-erat.
“rama…, setelah hujan pasti ada pelangi. Percayalah.. aku selalu ada dipelangi itu, terduduk dan tersenyum indah diatasnya sembari melihat kamu dari sana. Ram, yakinlah.., setiap apa pun masalah dan ujian yang diberikan tuhan untuk kamu. Aku yakin.. semua itu pasti akan ada hikmahnya. Badai itu pasti berlalu dan kebahagian pasti tercipta untuk kamu. Seperti dunia yang dilanda hujan badai sederas apa pun, pasti pelangi itu akan muncul membawa kebahagian. Ram ingat, aku selalu sayang kamu.” Bisik cinda yang segera pergi meninggalkan rama setelah mengecup lembut bibir kekasihnya itu.
“CINNNN…DAAAA..” teriak rama yang membuatnya terjaga dari tidurnya. Ia melihat disekelilingnya. Ternyata ia masih dipemakaman. Ia melihat kearah batu nisan cinda. Menyentuhnya perlahan dan berkata sembari melihat kearah pelangi sore itu.
“cinda.., aku yakin suatu saat nanti aku akan duduk bersama kamu dipelangi itu selamanya. Aku cinta kamu cinda. Terima kasih untuk cinta kamu. Just you my only one. Tunggu aku. Aku akan datang membawa bintang yang akan aku sandang dibahu ku.” Ucap rama sembari tersenyum.
“ram…, produser udah nungguin kita tuh.” Panggil zakhy yang menyusul rama kepemakaman. Rama hanya tersenyum dan mengangguk.
“sayang.. aku pergi dulu ya. I love you.” Kata rama sembari mengecup lembut batu nisan kekasihnya. Lalu pergi meninggalkan kesunyian yang berakhir bahagia didalam hati cinda yang telah terbaring dibawah sana bersama senyuman. Rama dan cinda pun mengerti, kebahagian cinta itu tak selamanya harus bersama. Sebab kebersamaan tak akan ada artinya jika hati tak selalu bersama. Namun perpisahan ini bukan menjadi akhir dari cinta, melainkan awal untuk memiliki cinta yang seutuhnya dan selamanya. Percayalah badai akan berlalu… seperti hujan yang akan membawa lengkungan senyum besar untuk kehidupan diatas awan dan bumi. Yaitu pelangi. Cinta Rama dan Cinta Ananda Putri Fazmi, Cinda, seperti hujan dan pelangi. Yang berakhir bahagia meski hati mereka terluka. Sebab mereka punya cinta sejati yang mereka percaya membawa kebahagian. Itu karena mereka percaya. So.. bagaimana dengan kamu? Apakah kamu percaya akan cinta sejati. cinta sejati itu bukan hanya untuk romeo dan Juliet saja. Tapi juga untuk kamu. Kamu yang  akan merasakan dan mendapatkannya.. if you believe it.  Seperti rama dan cinda. Salam cinta sejati untuk semua pasangan kaum muda didunia.. ;D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pena Tak Berdawat, :)

kembali kepada Allah yang maha Rahman