Postingan

kembali kepada Allah yang maha Rahman

Mungkin bagi kamu akan terasa biasa saja Tapi bagi ku semua ini sangat berat Karena logika ku dan hati ku tidak sama besar. Logika ku lebih tak berfungsi ketimbang hati ku Sedang kan kamu mungkin kamu bisa dengan mudah menepis perasaan mulu karena logika mu lebih berfungsi.  Karena begitu lah kodrat nya perbedaan berfikir laki-laki dan perempuan . Awalnya mungkin bisa biasa aja Hampa,  kosong , sepi,  sendiri walaupun berada ditengah keramaian. Aku tau aku tidak pernah sendiri , karena Illahi ku selalu bersama hamba Nya. Tapi ya Illahi Robbi , aku mohon jangan biarkan kesepian ini berada dihati ku. Jika ini adalah jalan takdir yang Engkauu pilih untuk ku, biarkan lah aku hadapi tanpa rasa kehampaan dan kerinduan dihati. Aku tak pernah jera untuk berdoa kepada mu agar suatu hari kelak engkau mempersatukan hati kami yang terpisah jauh. Tapi ku mohon ya Robbi , jangan biarkan aku rapuh akibat terus menggunakan hati dari pada logika ku ini. Hibur lah hamba Mu ini dengan cara

Petunjuk Jalan

Jadi seperti ini,  Setiap janji yang telah terucap didalam kehidupan akan lah berakhir. Tak ada yang kekal didalam dunia fana ini Hingga akhirnya kemarin kau putuskan tuk akhiri kisah ini, membuka kembali semua janji yang terlewati,  menggores duka yang tak terucap oleh kata dan air mata. Dan aku tak ingin percaya akan janji manusia  Dan Berhenti berharap kepada makhluk yang drajat nya sama dimata sang Esa Maka aku lempar kan semua pengharapan dan keyakinan ku keatas langit Berharap akan janji sang khalik, zat yang tak pernah ingkar akan janji, zat sang pemilik janji, dan zat yang ku imani (yakini) kekuasaannya. Zat yang menciptakan segala isi galasi dan setiap rasa diqolbu insani. Maka hanya Allah lah zat yang ku Agung kan sang pengatur rencana,  sang pembolak balik rasa dihati umat nya. Ku imani Islam ku, dalam doa disetiap 5 waktu sujud ku, dalam doa setiap waktu sunah ku, dalam cerita disetiap perjalanan hidup mati ku. Ku serahkan segala rasa kepada-Nya Hingga pasrah

Bunga terakhir :')

Bunga terakhir...  Untuk jiwa yang telah tenang disisi Ilahi. Tepat setahun yg lalu tanggal 21 maret 2012, Ia meninggalkan hati yang selalu menunggu kehadiran Nya. Hati dari cinta yang meneteskan air mata disepanjang tahun kepergian Nya. Kini ditanggal yang sama, bulan yang sama dan tahun yang terhitung 1. Aku ingin menutup mata ku sejenak, Menghela nafas panjang, Berusaha tegar, menghapus air mata ku, Mengumpulkan lembar demi lembar kisah suka lara, Menata memori indah ku bersama Nya sesuai massa, Ku rangkai semua lembar cerita menjadi satu, Ku selimuti lembar cerita itu dengan sampul biru muda kelabu dengan goresan kenangan biru diatasnya. Akan ku rekatkan gembok tanpa kunci disana. Agar tak ada yang tau aku slalu mengingat Dia. Lalu ku letakan kenangan biru itu didasar peti hati ku yang hanya Dia dan Aku yang mampu membukanya, memutar pandangan ku kedepan agar aku tak terlarut jatuh diluka yang membekas lama. Akan ku teruskan langkah kaki

Refisi Pena Tak Berdawat, ;)

“Selamat ulang tahun Vannya, aku harap dengan hadiah yang aku berikan buat kamu ini bisa buat kamu bahagia. Sebuah Pena peninggalan almarhum ayahanda ku. Aku mohon kamu ngerawatnya dengan baik ya. Aku yakin dengan dawat pena ini, Kamu akan menulis cerita yang akan membuat kamu jadi penulis terkenal suatu saat nanti. Aku harap kita bisa segera bertemu. Salam sayang, Devano, Sahabat kecil mu.” “Vano..” Gumam ku terharu bahagia setelah membaca tulisan disecarik kertas yang menggulungi pena hitam bercorak kuning emas yang terbuat dari perak itu. Tanpa berfikir panjang, Aku pun segera menuliskan sebuah puisi didalam buku diary yang pernah diberikan Vano sebelum pergi meninggalkan kota kelahiran kami, Pekanbaru, Setelah Ayahnya meninggal dalam kecelakaan pesawat saat bertugas. “Vannya, Loe udah ditunggu anak2 dibawah tuh.” Panggil Zara, Sahabat ku, mengagetkan aku yang tengah fokus didalam perasaan ku. Aku pun segera menutup buku diary ku dan bergegas keluar kamar. “Loe kok, lam

Refisi Cinta sejati dari Cinta

“Seandainya waktu bisa aku ulang, aku tak akan pernah memilih kau dihati ku. Karena aku tak ingin menyakiti mu. Sebelum kau merasakan sakit yang terammat dalam, lebih baik kau sakit sekarang.” Tutur gadis yang bernama Cinta Ananda Putri Fazmi yang akrap dipanggil cinda dengan ketus. “tapi kenapa?” Tanya rama bingung dalam kepanikan. “kau akan tau nanti setelah melihat aku ditelaga itu.” “maksut kamu apa sih beb! Aku tu cinta banget sama kamu, kita udah lama bersama. Dan sebentar lagi aku akan melamar kamu setelah aku wisuda.” Tutur rama tak rela. “lupakan semua impian dan kenangan mu, itu tak akan pernah terjadi. karena semua ini akan segera aku akhiri.” Ucap cinda dengan pasti lalu mematikan telvon. Ia pun tiba-tiba menangis tersedu-sedu, tak sanggup menahan air mata dan rasa sakit yang sedari tadi ditahannya. Ia melihat kebawah, sebuah telaga berada dihadapan matanya. “cinda… apa yang akan kamu lakukan?” teriak rama dari jauh. Cinda pun melihat kehadiran rama dan memberik